Bayangkan Anda sedang asyik scrolling media sosial, tiba-tiba timeline Anda dipenuhi gambar Garuda Pancasila berwarna biru dengan tulisan "Peringatan Darurat". Apa yang terjadi? Apakah ini tanda-tanda kiamat digital? Tenang, bumi belum mau kiamat, tapi netizen Indonesia sedang dalam mode protes maksimal!
Sejak Rabu (21/8/2024) sore, jagat maya Indonesia dihebohkan oleh fenomena viral gambar Garuda berwarna biru dengan tulisan "Peringatan Darurat" yang membanjiri berbagai platform media sosial. Dari Instagram Stories hingga Twitter (yang sekarang bernama X), netizen berlomba-lomba membagikan gambar tersebut, seolah-olah sedang terjadi invasi alien digital.
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa tiba-tiba Garuda kita yang biasanya gagah berwarna emas kini berubah jadi biru? Ternyata, fenomena ini muncul sebagai respons terhadap keputusan Badan Legislasi (Baleg) DPR yang sepakat mengesahkan RUU Pilkada. Keputusan ini dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat, terutama karena dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya.
Gambar "Peringatan Darurat" ini sebenarnya merupakan potongan video yang diunggah oleh akun YouTube EAS Indonesia Concept. EAS sendiri adalah singkatan dari Emergency Alert System, yang terinspirasi dari sistem peringatan kedaruratan nasional Amerika Serikat. Jadi, bisa dibilang netizen Indonesia sedang mencoba membuat "sirine digital" mereka sendiri untuk memperingatkan adanya situasi genting dalam demokrasi kita.
Tak hanya netizen biasa, tokoh-tokoh publik pun ikut meramaikan aksi digital ini. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, juga terlihat mengunggah gambar peringatan darurat di akun X miliknya. Ini menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap keputusan DPR tersebut melintasi berbagai lapisan masyarakat.
Menariknya, fenomena ini tidak berhenti di dunia maya saja. Berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa, berencana untuk menggeruduk gedung DPR pada hari Kamis (22/8/2024). Mereka ingin menyuarakan penolakan terhadap keputusan DPR yang dianggap mengabaikan putusan MK. Jadi, dari viral di medsos, kini berpotensi menjadi aksi nyata di jalanan.
Lalu, apa sebenarnya makna di balik pemilihan warna biru untuk Garuda dalam peringatan darurat ini? Menurut beberapa interpretasi, warna biru dipilih karena sering diasosiasikan dengan ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas. Dalam konteks ini, penggunaan warna biru mungkin dimaksudkan sebagai seruan untuk kembali ke nilai-nilai demokrasi yang stabil dan dapat dipercaya.
Fenomena "Peringatan Darurat" ini menunjukkan bagaimana media sosial telah menjadi alat yang powerful untuk menyuarakan aspirasi dan keresahan masyarakat. Dalam hitungan jam, sebuah gambar sederhana bisa menjadi simbol perlawanan digital yang menyatukan ribuan netizen dalam satu gerakan.
Terlepas dari pro dan kontra terhadap keputusan DPR, viralnya "Peringatan Darurat" ini menjadi bukti nyata bahwa di era digital, suara rakyat bisa bergema lebih keras dan lebih cepat dari sebelumnya. Mungkin ini adalah bentuk baru dari demokrasi di era digital, di mana meme dan hashtag bisa menjadi senjata untuk menggerakkan opini publik.
Jadi, lain kali Anda melihat timeline media sosial dipenuhi gambar-gambar aneh, jangan langsung panik. Siapa tahu itu adalah bentuk baru dari protes digital ala netizen Indonesia yang kreatif dan kekinian. Yang pasti, fenomena Garuda Biru ini telah membuktikan bahwa di era digital, revolusi bisa dimulai dengan satu klik share!
Support Gusti Food, Gusti Play
#PeringatanDarurat #GarudaBiru #DemokrasiDigital #NetizenBersatu